Posts Tagged ‘non-lokomotor’

tugas perkembangan motorik

November 5, 2009

LAPORAN  HASIL  PENGAMATAN  DAN  OBSERVASI

TENTANG  PERKEMBANGAN   KETRAMPILAN   MOTORIK   ANAK

USIA SEKOLAH  DASAR

DI

SD NEGERI  CEMOROKANDANG 1 KABUPATEN   MALANG

Oleh:

HENDRA SETIAWAN

107711407016

FAKULTAS  ILMU  KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DESEMBER 2008

KATA  PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga laporan hasil pengamatan dan observasi tentang perkembangan ketrampilan motorik anak usia sekolah dasar di SD Negeri Cemorokandang 1 Kabupaten Malang ini dapt penulis selesaikan peyusunannya.Dan laporan ini dibuat untuk mengisi tugas mata kuliah perkembangan motorik  yang dibina oleh bapak Lokananta Teguh Wiguna.

Namun demikian,penulis yakin bahwa laporan ini banyak kekurangan di dalam proses penysunannya.Untuk itu,penulis memngharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan laporan ini.Selain itu,penuls berharap laporan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.

Akhir kata,penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan mahasiswi,serta pembaca pada umumnya.

Malang,15 Desember 2008

Penulis

i

DAFTAR  ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………….i

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………ii

Bab I    Pendahuluan

1.1  Latar belakang………………………………………………………………………………………………1

1.2  Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………3

1.3  Tujuan…………………………………………………………………………………………………………..3

1.4  Metode…………………………………………………………………………………………………………3

Bab II   Inti Laporan

2.1 Ketrampilan motorik anak sekolah dasar………………………………………………………4

2.2 Hasil observasi di SDN Cemorokandang 1……………………………………………………..7

2.3 Pembahasan………………………………………………………………………………………………….9

Bab III  Penutup

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………11

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………….11

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………12

Lampiran

ii

Bab  I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Murid Sekolah Dasar kelas 1 yang umurnya berusia antara 6-7 tahun pada dasamya sudah dapat dilihat seberapa jauh motorik mereka, mengingat sebagian besar dan mereka sudah mulai belajar gerak (sambil bermain) pada saat: di Taman Kanak-kanak.Dengan asuransi tersebut diharapkan murid SD kelas1 sudah memiliki motorik minimal yang sangat berguna bagi penyesuaian diri kehidupan mereka terutama yang menyangkut gerakan-gerakan dasar yang berguna dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Anak-anak pada masa usia sekolah dasar sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan jasmani yang berlaku, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pemahaman motorik yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa. Pada umumnya permainan yang dilakukan oleh murid sekolah dasar merupakan pengembangan dari motorik yang diajarkan oleh guru pendidikan jasmani.

Motorik merupakan suatu kebutuhan yang harus dipelajari pada usia sekolah dasar, mengingat hal tersebut akan sangat dibutuhkan untuk menunjang perkembangan postur tubuh di masa remaja dan dewasa. Berdasarkan pemikiran tersebut, dilakukan survey motorik yang meliputi lari cepat 30 meter, lompat,loncat,lempar,dan loncat berputar.Gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan yang sering dilakukan oleh murid sekolah dasar.

Beberapa hal penting dalam mempelajari motorik yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

  1. 1. Kesiapan belajar

Apabila pembelajaran itu dikaitkan dengan kesiapan belajar, maka yang di pelajari dengan waktu dan usaha yang sama oleh orang yang sudah siap akan lebih unggul ketimbang oleh orang yang belum siap untuk belajar.

  1. 2. Kesempatan belajar

Banyak anak yang tidak berkesempatan untuk mempelajari motorik karena hidup dalam lingkungan yang tidak menyediakan kesempatan belajar atau karena orang tua takut hal yang demikian akan melukai anaknya.

1

  1. 3. Kesempatan berpraktek/latihan

Anak harus diberi waktu untuk berpraktek/latihan sebanyak yang diperlukan untuk menguasai . Meskipun demikian, kualitas praktek/latihan jauh lebih penting ketimbang kuantitasnya. Jika anak berpraktek/berlatih dengan model sekali pukul hilang, maka akan berkembang kebiasaan kegiatan yang jelek dan gerakan yang tidak efisien.

  1. 4. Model yang baik

Dalam mempelajari motorik, meniru suatu model memainkan peran yang penting, maka untuk mempelajari suatu dengan baik, anak harus dapat mencontoh yang baik.

  1. 5. Bimbingan

Untuk dapat meniru suatu model dengan betul, anak membutuhkan bimbingan. Bimbingan juga membantu anak membetulkan sesuatu kesalahan sebelum kesalahan tersebut terlanjur dipelajari dengan baik sehingga sulit dibetulkan kembali.

  1. 6. Motivasi

Motivasi belajar penting untuk mempertahankan minat dari ketertinggalan. Untuk mempelajari , sumber motivasi adalah kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari kegiatan tersebut, kemandirian dan gengsi yang diperoleh dari kelompok sebayanya gerta kompensasi terhadap perasaan kurang mampu dalam bidang lain khususnya dalam tugas sekolah.

2

1.2 Rumusan masalah

  1. Bagaimana tingkat kemampuan motorik kelas 1 sekolah dasar?
  2. Bagaimana hubungan antara kemampuan motorik dengan aspek fisik anak?
  3. Apa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi bagi perkembangan setiap individu?

1.3 Tujuan

  1. Mengetahui tingkat kemampuan motorik kelas 1 sekolah dasar.
  2. Mengetahui hubungan antara kemampuan motorik dengan aspek fisik anak.
  3. Mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi bagi perkembangan setiap individu.

1.4 Metode

Penulisan laporan perkembangan motorik untuk usia sekolah dasar kelas 1 ini,harus memiliki metode penelitian agar isi dari laporan tersebut lebih baik.Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah metode pengamatan.Metode pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan motorik dari siswa dan siswi sekolah dasar pada umumnya,dan siswa kelas 1 pada khususnya.

3

Bab II

Inti laporan

2.1 Ketrampilan motorik anak sekolah dasar

Perkembangan gerak dasar dan penyempumaannya merupakan hal yang penting selama masa kanak-kanak. Semua anak-anak, kecuali yang mengalami keterbelakangan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, mampu mengembangkan dan mempelajari berbagai macam gerak dan yang lebih rumit. Gerakan-gerakan demikian merupakan pengulangan terus menerus dari kebiasaan dan menjadikannya dasar dari pengalaman lingkungan mereka.

Pengembangan gerak dasar adalah proses dimana anak memperoleh gerak dasar dan yang senantiasa berkembang berdasarkan interaksi:

  1. Proses pengembangan syaraf dan otot yang juga dipengaruhi oleh keturunan.
  2. Akibat dari pengalaman gerak sebelumnya.
  3. Penglaman gerak saat ini.

Pola gerak dasar adalah bentuk gerakangerakan sederhana yang bisa dibagi ke dalam tiga bentuk geraks sebagai berikut.

  1. Bentuk yang lokomotor (berpindah tempat) dimana bagian tubuh tertentu saja yang digerakkan; misalnya: jalan, lari, loncat.
  2. Bentuk yang non-lokomotor (tidak berpindah tempat) dimana bagian tubuh tertentu saja yang digerakkan; misalnya: mendorong, menarik, menekuk, memutar.
  3. Manipulatif, dimana ada sesuatu yang digerakkan, misalnya: melempar, menangkap, menyepak, memukul dan gerakan lain yang berkaitan dengan lemparan dan tangkapan sesuatu.

Gerakan lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif bisa tampak dengan berbagai kombinasi, misalnya: lari sambil melempar dan menangkap bola. Dengan demikian, pola gerik adalah gerak dasar yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu tugas tertentu, karenanya banyak anak yang bisa melaksanakan pola gerak dasar, tapi dengan kecakapan yang bermacam-macam.

Motorik dapat diuraikan dengan kata seperti otomatis, cepat dan akurat atau dengan kata lain titik beratnya adalah pada ketelitian dan ketepatan. Berdasarkan pengerfian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pola gerak merupakan pengertian umum dan motorik merupakan gerak yang lebih khusus.

4

Sering kali gerak dibedakan antara yang halus dan yang kasar. Gerak halus adalah gerak yang memerlukan ketelitian, dan kecerdikan; sedangkan gerak kasar adaiah gerakan seluruh tubuh dan bagian-bagian tubuh yang besar seperti dalam kegiatan yang berpindah tempat. Banyak gerakan mengandung baik gerakan halus maupun kasar, misainya untuk melempar bola diperlukan ketepatan sasaran dan kecepatan yang mencukupi. Ketepatan memerlukan ketelitian dan penguasaan jari dan tangan (gerakan halus), sedangkan kecepatan lebih memerlukan gerakan tangan dan tubuh yang kasar supaya pelemparannya cukup kuat.

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:

a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.

b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.

d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan)

e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-concept atau kepribadian anak.

Stimulasi yang bisa diberikan unruk mengoptimalkan perkembangan motorik anak adalah:

  1. Dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab dan latin) dan menggambar.
  2. Keterampilan berolah raga (seperti senam) atau menggunakan alat-alat olah raga.
  3. Gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat dan berlari.
  4. Baris-berbaris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan kedisiplinan dan ketertiban.
  5. Gerakan-gerakan ibadah shalat

Perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot (CRI, 1997). Jika kegiatan anak di dalam ruangan, pemaksimalan ruangan bisa dijadikan strategi untuk menyediakan ruang gerak yang bebas bagi anak untuk berlari, berlompat dan menggerakan seluruh tubuhnya dengan cara-cara yang tidak terbatas. Selain itu, penyediaan peralatan bermain di luar ruangan bisa mendorong anak untuk memanjat, koordinasi dan pengembangan kekuatan tubuh bagian atas dan juga bagian bawah. Stimulasi-stimulasi tersebut akan membantu pengoptimalan motorik kasar. Sedangkan kekuatan fisik, koordinasi, keseimbangan dan stamina secara perlahan-lahan dikembangkan dengan latihan sehari-hari. Lingkungan luar ruangan tempat yang baik bagi anak untuk membangun semua keterampilan ini.

Kemampuan motorik halus bisa dikembangkan dengan cara anak-anak menggali pasir dan tanah, menuangkan air, mengambil dan mengumpulkan batu-batu, dedaunan atau benda-benda kecil lainnya dan bermain permainan di luar ruangan seperti kelereng. Pengembangan motorik halus ini merupakan modal dasar anak untuk menulis.

Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk kegiatan serta aktifitas olah raga bisa dipelajari dan dilatih di masa-masa awal perkembangan. Sangat penting untuk mempelajari keterampilan ini dengan suasana yang menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olah raga dengan senang dan merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi. Hindari permainan di mana seseorang atau sekelompok orang menang dan kelompok lain kalah. Anak-anak yang secara terus menerus kalah dalam sebuah permainan memiliki kecenderungan merasa kurang percaya akan kemampuannya dan akan berkenti berpartisipasi. Tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak yang masih kecil adalah untuk mengembangkan keterampilan dan ketertarikan fisik jangka panjang (CRI, 1997).

Menurut dr. Karel A.L. Staa, M.D olah raga memberi manfaat bagi perkembangan motorik anak. Selain untuk perkembangan fisiknya, olahraga juga amat baik untuk perkembangan otak serta psikologis anak. Mengikutkan anak pada kelompok olahraga akan meningkatkan kesehatan fisik, psikologis serta psikososialnya. Anak menjadi senang mendapat stimulasi kreativitas yang baik untuk perkembangannya.

Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komples dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Kuhlen dan Thomshon. 1956 (Yusuf, 2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) system syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proposi. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.

Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang mensetir setiap gerakan yang dilakukan anak.Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot m,emungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak.

6

2.3 Pembahasan

Sebenarnya cukup banyak variabel dari penelitian ini yang dapat diolah dan dianalisa seperti sarana prasarana, guru pendidikan jasmani dan sebagainya. Namun mengingat keterbatasan waktu, pada kesempatan ini kami hanya mengolah dan menganalisa data hasil penelitian secara global saja yang meliputi lari cepat 30 meter, lompat,loncat,lempar,dan loncat berputar.Selain itu juga dilakukan pengukuran tiap individu meliputi tinggi badan,berat badan,lingkar kepala,lingkar dada,lebar bahu,panjang tungkai,panjang lengan,dan tinggi duduk.

Adapun hasil dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Lari cepat

Kemampuan lari siswa putra sebagian besar baik dan kemampuan lari siswa putri sebagian besar adalah baik dan sedang. Hal ini mungkin disebabkan oleh pola hidup mereka yang banyak aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari.Karena daerah sekitar tempat tinggalnya yang ikut menunjang seperti banyaknya lapangan terbuka yang bebas untuk digunakan kapan saja.Sehingga mereka bebas untuk bermain,berlari dan melakukan olahraga yang mereka suka.

  1. Gerakan lompat

lompat didasari oleh daya ledak otot tungkai. Pada hasil penelitian ini sebagian besar siswa putra dan putri mempunyai kemampuan motorik melompat yang baik. Hal ini mungkin disebabkan karena gerakan-gerakan motorik yang mengandung unsur daya ledak otot sudah terlatih.

  1. Gerakan loncat

Loncat juga didasari oleh daya ledak otot tungkai.Tetapi pada gerakan loncat menggunakan tumpuan kedua kaki.Pada hasil penelitian baik siswa putra maupun putri mempunya kemampuan motorik meloncat dengan baik.

  1. Lempar

Gerakan melempar membutuhkan kekuatan otot tubuh bagian atas serta koordinasi antara tangan dan kaki.Dari hasil penelitian tersebut,dapat dilihat bahwa siswa putra sedang,berbeda dengan siswa putri yang masih kurang,dimungkinkan karena masih belum sempurnanya koordinasi antara tangan dan kaki.

9

  1. Loncat berputar

Gerakan loncat berputar membutuhkan keseimbangan yang baik.Tapi dari penelitian yang telah dilakukan,untuk siswa putra sangat kurang,sedangkan untuk siswa putri gerakan loncat berputar yang dilakukan sebagian besar sedang. Hal ini disebabkan karena secara fisiologis keseimbangan tubuh anak-anak ditentukan oleh fungsi neurologis sistem otak dan sistem vestibular (alat keseimbangan), yang mana pada kelompok siswa ini kedua fungsi tersebut berkembang normal. Disamping itu, anak-anak telah melakukan permainan-permainan yang memerlukan keseimbangan tubuh sejak masa taman kanak-kanak.

  1. Tinggi badan

Dari hasil penelitian,tinggi badan baik siswa putra maupun putri memiliki tinggi badan yang sesuai dengan usia mereka antara 6-7 tahun.Jadi tidak terlau pendek dan tidak terlalu tinggi untuk umur anak yang duduk di kelas satu sekolah dasar.

  1. Berat badan

Untuk berat badan,baik siswa putra maupun putri semua ideal sesuai dengan umur mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar khususnya kelas satu.Hanya beberapa siswa saja yang gemuk dan kurus.

  1. Lingkar dada,lingkar kepala,lebar bahu,panjang tungkai,panjang lengan,tinggi duduk.

Saat melakukan pengukuran dengan variabel-variabel tersebut,baik siswa putra maupun siswa putri semua memiliki ukuran normal dan ideal untuk anak yang berumur 6-7 tahun tersebut.

10

Bab  III

Penutup

3.1   Kesimpulan

Secara umum kemampuan motorik siswa dan siswa kelas 1 sekolah dasar di SDN Cemorokandang 1, dapat digambarkan sebagai berikut.

  1. Untuk gerakan melompat, lari 30 m pada siswa putra dan putri tergolong baik.
  2. Kemampuan motorik lempar baik pada siswa putra maupun putri tergolong sedang- kurang tersebar relatif merata pada kedua kategori(otot tubuh atas dan koordinasi).
  3. Pada siswa putra kemampuan motorik keseimbangan tubuh sebagian besar adalah kurang, sedangkan untuk putri sebagian besar berada pada kategori sedang.

3.2   Saran

  1. Untuk dapat mengembangkan kemampuan motorik anak sekolah dasar secara optimal mutlak diperlukan sarana prasarana pendidikanjasmani yang memadai, disamping dibutuhkan guru pendidikan jasmani atau guru kelas yang memahami masalah pendidikan jasmani.
  2. Diperlukan penelitian lanjutan agar dapat menjawab seluruh permasalahan mengapa motorik murid sekolah dasar masih kurang memadai.

11

Lampiran

LAPORAN  HASIL  PENGAMATAN  DAN  OBSERVASI

TENTANG  PERKEMBANGAN   KETRAMPILAN   MOTORIK   ANAK

USIA SEKOLAH  DASAR

DI

SD NEGERI  CEMOROKANDANG 1 KABUPATEN   MALANG

Oleh:

HENDRA SETIAWAN

107711407016

FAKULTAS  ILMU  KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DESEMBER 2008

KATA  PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga laporan hasil pengamatan dan observasi tentang perkembangan ketrampilan motorik anak usia sekolah dasar di SD Negeri Cemorokandang 1 Kabupaten Malang ini dapt penulis selesaikan peyusunannya.Dan laporan ini dibuat untuk mengisi tugas mata kuliah perkembangan motorik  yang dibina oleh bapak Lokananta Teguh Wiguna.

Namun demikian,penulis yakin bahwa laporan ini banyak kekurangan di dalam proses penysunannya.Untuk itu,penulis memngharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan laporan ini.Selain itu,penuls berharap laporan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.

Akhir kata,penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan mahasiswi,serta pembaca pada umumnya.

Malang,15 Desember 2008

Penulis

i

DAFTAR  ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………….i

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………ii

Bab I    Pendahuluan

1.1  Latar belakang………………………………………………………………………………………………1

1.2  Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………3

1.3  Tujuan…………………………………………………………………………………………………………..3

1.4  Metode…………………………………………………………………………………………………………3

Bab II   Inti Laporan

2.1 Ketrampilan motorik anak sekolah dasar………………………………………………………4

2.2 Hasil observasi di SDN Cemorokandang 1……………………………………………………..7

2.3 Pembahasan………………………………………………………………………………………………….9

Bab III  Penutup

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………11

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………….11

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………12

Lampiran

ii

Bab  I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Murid Sekolah Dasar kelas 1 yang umurnya berusia antara 6-7 tahun pada dasamya sudah dapat dilihat seberapa jauh motorik mereka, mengingat sebagian besar dan mereka sudah mulai belajar gerak (sambil bermain) pada saat: di Taman Kanak-kanak.Dengan asuransi tersebut diharapkan murid SD kelas1 sudah memiliki motorik minimal yang sangat berguna bagi penyesuaian diri kehidupan mereka terutama yang menyangkut gerakan-gerakan dasar yang berguna dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Anak-anak pada masa usia sekolah dasar sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan jasmani yang berlaku, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pemahaman motorik yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa. Pada umumnya permainan yang dilakukan oleh murid sekolah dasar merupakan pengembangan dari motorik yang diajarkan oleh guru pendidikan jasmani.

Motorik merupakan suatu kebutuhan yang harus dipelajari pada usia sekolah dasar, mengingat hal tersebut akan sangat dibutuhkan untuk menunjang perkembangan postur tubuh di masa remaja dan dewasa. Berdasarkan pemikiran tersebut, dilakukan survey motorik yang meliputi lari cepat 30 meter, lompat,loncat,lempar,dan loncat berputar.Gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan yang sering dilakukan oleh murid sekolah dasar.

Beberapa hal penting dalam mempelajari motorik yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

  1. 1. Kesiapan belajar

Apabila pembelajaran itu dikaitkan dengan kesiapan belajar, maka yang di pelajari dengan waktu dan usaha yang sama oleh orang yang sudah siap akan lebih unggul ketimbang oleh orang yang belum siap untuk belajar.

  1. 2. Kesempatan belajar

Banyak anak yang tidak berkesempatan untuk mempelajari motorik karena hidup dalam lingkungan yang tidak menyediakan kesempatan belajar atau karena orang tua takut hal yang demikian akan melukai anaknya.

1

  1. 3. Kesempatan berpraktek/latihan

Anak harus diberi waktu untuk berpraktek/latihan sebanyak yang diperlukan untuk menguasai . Meskipun demikian, kualitas praktek/latihan jauh lebih penting ketimbang kuantitasnya. Jika anak berpraktek/berlatih dengan model sekali pukul hilang, maka akan berkembang kebiasaan kegiatan yang jelek dan gerakan yang tidak efisien.

  1. 4. Model yang baik

Dalam mempelajari motorik, meniru suatu model memainkan peran yang penting, maka untuk mempelajari suatu dengan baik, anak harus dapat mencontoh yang baik.

  1. 5. Bimbingan

Untuk dapat meniru suatu model dengan betul, anak membutuhkan bimbingan. Bimbingan juga membantu anak membetulkan sesuatu kesalahan sebelum kesalahan tersebut terlanjur dipelajari dengan baik sehingga sulit dibetulkan kembali.

  1. 6. Motivasi

Motivasi belajar penting untuk mempertahankan minat dari ketertinggalan. Untuk mempelajari , sumber motivasi adalah kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari kegiatan tersebut, kemandirian dan gengsi yang diperoleh dari kelompok sebayanya gerta kompensasi terhadap perasaan kurang mampu dalam bidang lain khususnya dalam tugas sekolah.

2

1.2 Rumusan masalah

  1. Bagaimana tingkat kemampuan motorik kelas 1 sekolah dasar?
  2. Bagaimana hubungan antara kemampuan motorik dengan aspek fisik anak?
  3. Apa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi bagi perkembangan setiap individu?

1.3 Tujuan

  1. Mengetahui tingkat kemampuan motorik kelas 1 sekolah dasar.
  2. Mengetahui hubungan antara kemampuan motorik dengan aspek fisik anak.
  3. Mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi bagi perkembangan setiap individu.

1.4 Metode

Penulisan laporan perkembangan motorik untuk usia sekolah dasar kelas 1 ini,harus memiliki metode penelitian agar isi dari laporan tersebut lebih baik.Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah metode pengamatan.Metode pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan motorik dari siswa dan siswi sekolah dasar pada umumnya,dan siswa kelas 1 pada khususnya.

3

Bab II

Inti laporan

2.1 Ketrampilan motorik anak sekolah dasar

Perkembangan gerak dasar dan penyempumaannya merupakan hal yang penting selama masa kanak-kanak. Semua anak-anak, kecuali yang mengalami keterbelakangan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, mampu mengembangkan dan mempelajari berbagai macam gerak dan yang lebih rumit. Gerakan-gerakan demikian merupakan pengulangan terus menerus dari kebiasaan dan menjadikannya dasar dari pengalaman lingkungan mereka.

Pengembangan gerak dasar adalah proses dimana anak memperoleh gerak dasar dan yang senantiasa berkembang berdasarkan interaksi:

  1. Proses pengembangan syaraf dan otot yang juga dipengaruhi oleh keturunan.
  2. Akibat dari pengalaman gerak sebelumnya.
  3. Penglaman gerak saat ini.

Pola gerak dasar adalah bentuk gerakangerakan sederhana yang bisa dibagi ke dalam tiga bentuk geraks sebagai berikut.

  1. Bentuk yang lokomotor (berpindah tempat) dimana bagian tubuh tertentu saja yang digerakkan; misalnya: jalan, lari, loncat.
  2. Bentuk yang non-lokomotor (tidak berpindah tempat) dimana bagian tubuh tertentu saja yang digerakkan; misalnya: mendorong, menarik, menekuk, memutar.
  3. Manipulatif, dimana ada sesuatu yang digerakkan, misalnya: melempar, menangkap, menyepak, memukul dan gerakan lain yang berkaitan dengan lemparan dan tangkapan sesuatu.

Gerakan lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif bisa tampak dengan berbagai kombinasi, misalnya: lari sambil melempar dan menangkap bola. Dengan demikian, pola gerik adalah gerak dasar yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu tugas tertentu, karenanya banyak anak yang bisa melaksanakan pola gerak dasar, tapi dengan kecakapan yang bermacam-macam.

Motorik dapat diuraikan dengan kata seperti otomatis, cepat dan akurat atau dengan kata lain titik beratnya adalah pada ketelitian dan ketepatan. Berdasarkan pengerfian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pola gerak merupakan pengertian umum dan motorik merupakan gerak yang lebih khusus.

4

Sering kali gerak dibedakan antara yang halus dan yang kasar. Gerak halus adalah gerak yang memerlukan ketelitian, dan kecerdikan; sedangkan gerak kasar adaiah gerakan seluruh tubuh dan bagian-bagian tubuh yang besar seperti dalam kegiatan yang berpindah tempat. Banyak gerakan mengandung baik gerakan halus maupun kasar, misainya untuk melempar bola diperlukan ketepatan sasaran dan kecepatan yang mencukupi. Ketepatan memerlukan ketelitian dan penguasaan jari dan tangan (gerakan halus), sedangkan kecepatan lebih memerlukan gerakan tangan dan tubuh yang kasar supaya pelemparannya cukup kuat.

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:

a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.

b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.

d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan)

e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-concept atau kepribadian anak.

Stimulasi yang bisa diberikan unruk mengoptimalkan perkembangan motorik anak adalah:

  1. Dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab dan latin) dan menggambar.
  2. Keterampilan berolah raga (seperti senam) atau menggunakan alat-alat olah raga.
  3. Gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat dan berlari.
  4. Baris-berbaris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan kedisiplinan dan ketertiban.
  5. Gerakan-gerakan ibadah shalat

Perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot (CRI, 1997). Jika kegiatan anak di dalam ruangan, pemaksimalan ruangan bisa dijadikan strategi untuk menyediakan ruang gerak yang bebas bagi anak untuk berlari, berlompat dan menggerakan seluruh tubuhnya dengan cara-cara yang tidak terbatas. Selain itu, penyediaan peralatan bermain di luar ruangan bisa mendorong anak untuk memanjat, koordinasi dan pengembangan kekuatan tubuh bagian atas dan juga bagian bawah. Stimulasi-stimulasi tersebut akan membantu pengoptimalan motorik kasar. Sedangkan kekuatan fisik, koordinasi, keseimbangan dan stamina secara perlahan-lahan dikembangkan dengan latihan sehari-hari. Lingkungan luar ruangan tempat yang baik bagi anak untuk membangun semua keterampilan ini.

Kemampuan motorik halus bisa dikembangkan dengan cara anak-anak menggali pasir dan tanah, menuangkan air, mengambil dan mengumpulkan batu-batu, dedaunan atau benda-benda kecil lainnya dan bermain permainan di luar ruangan seperti kelereng. Pengembangan motorik halus ini merupakan modal dasar anak untuk menulis.

Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk kegiatan serta aktifitas olah raga bisa dipelajari dan dilatih di masa-masa awal perkembangan. Sangat penting untuk mempelajari keterampilan ini dengan suasana yang menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olah raga dengan senang dan merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi. Hindari permainan di mana seseorang atau sekelompok orang menang dan kelompok lain kalah. Anak-anak yang secara terus menerus kalah dalam sebuah permainan memiliki kecenderungan merasa kurang percaya akan kemampuannya dan akan berkenti berpartisipasi. Tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak yang masih kecil adalah untuk mengembangkan keterampilan dan ketertarikan fisik jangka panjang (CRI, 1997).

Menurut dr. Karel A.L. Staa, M.D olah raga memberi manfaat bagi perkembangan motorik anak. Selain untuk perkembangan fisiknya, olahraga juga amat baik untuk perkembangan otak serta psikologis anak. Mengikutkan anak pada kelompok olahraga akan meningkatkan kesehatan fisik, psikologis serta psikososialnya. Anak menjadi senang mendapat stimulasi kreativitas yang baik untuk perkembangannya.

Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komples dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Kuhlen dan Thomshon. 1956 (Yusuf, 2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) system syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proposi. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.

Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang mensetir setiap gerakan yang dilakukan anak.Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot m,emungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak.

6

2.3 Pembahasan

Sebenarnya cukup banyak variabel dari penelitian ini yang dapat diolah dan dianalisa seperti sarana prasarana, guru pendidikan jasmani dan sebagainya. Namun mengingat keterbatasan waktu, pada kesempatan ini kami hanya mengolah dan menganalisa data hasil penelitian secara global saja yang meliputi lari cepat 30 meter, lompat,loncat,lempar,dan loncat berputar.Selain itu juga dilakukan pengukuran tiap individu meliputi tinggi badan,berat badan,lingkar kepala,lingkar dada,lebar bahu,panjang tungkai,panjang lengan,dan tinggi duduk.

Adapun hasil dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Lari cepat

Kemampuan lari siswa putra sebagian besar baik dan kemampuan lari siswa putri sebagian besar adalah baik dan sedang. Hal ini mungkin disebabkan oleh pola hidup mereka yang banyak aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari.Karena daerah sekitar tempat tinggalnya yang ikut menunjang seperti banyaknya lapangan terbuka yang bebas untuk digunakan kapan saja.Sehingga mereka bebas untuk bermain,berlari dan melakukan olahraga yang mereka suka.

  1. Gerakan lompat

lompat didasari oleh daya ledak otot tungkai. Pada hasil penelitian ini sebagian besar siswa putra dan putri mempunyai kemampuan motorik melompat yang baik. Hal ini mungkin disebabkan karena gerakan-gerakan motorik yang mengandung unsur daya ledak otot sudah terlatih.

  1. Gerakan loncat

Loncat juga didasari oleh daya ledak otot tungkai.Tetapi pada gerakan loncat menggunakan tumpuan kedua kaki.Pada hasil penelitian baik siswa putra maupun putri mempunya kemampuan motorik meloncat dengan baik.

  1. Lempar

Gerakan melempar membutuhkan kekuatan otot tubuh bagian atas serta koordinasi antara tangan dan kaki.Dari hasil penelitian tersebut,dapat dilihat bahwa siswa putra sedang,berbeda dengan siswa putri yang masih kurang,dimungkinkan karena masih belum sempurnanya koordinasi antara tangan dan kaki.

9

  1. Loncat berputar

Gerakan loncat berputar membutuhkan keseimbangan yang baik.Tapi dari penelitian yang telah dilakukan,untuk siswa putra sangat kurang,sedangkan untuk siswa putri gerakan loncat berputar yang dilakukan sebagian besar sedang. Hal ini disebabkan karena secara fisiologis keseimbangan tubuh anak-anak ditentukan oleh fungsi neurologis sistem otak dan sistem vestibular (alat keseimbangan), yang mana pada kelompok siswa ini kedua fungsi tersebut berkembang normal. Disamping itu, anak-anak telah melakukan permainan-permainan yang memerlukan keseimbangan tubuh sejak masa taman kanak-kanak.

  1. Tinggi badan

Dari hasil penelitian,tinggi badan baik siswa putra maupun putri memiliki tinggi badan yang sesuai dengan usia mereka antara 6-7 tahun.Jadi tidak terlau pendek dan tidak terlalu tinggi untuk umur anak yang duduk di kelas satu sekolah dasar.

  1. Berat badan

Untuk berat badan,baik siswa putra maupun putri semua ideal sesuai dengan umur mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar khususnya kelas satu.Hanya beberapa siswa saja yang gemuk dan kurus.

  1. Lingkar dada,lingkar kepala,lebar bahu,panjang tungkai,panjang lengan,tinggi duduk.

Saat melakukan pengukuran dengan variabel-variabel tersebut,baik siswa putra maupun siswa putri semua memiliki ukuran normal dan ideal untuk anak yang berumur 6-7 tahun tersebut.

10

Bab  III

Penutup

3.1   Kesimpulan

Secara umum kemampuan motorik siswa dan siswa kelas 1 sekolah dasar di SDN Cemorokandang 1, dapat digambarkan sebagai berikut.

  1. Untuk gerakan melompat, lari 30 m pada siswa putra dan putri tergolong baik.
  2. Kemampuan motorik lempar baik pada siswa putra maupun putri tergolong sedang- kurang tersebar relatif merata pada kedua kategori(otot tubuh atas dan koordinasi).
  3. Pada siswa putra kemampuan motorik keseimbangan tubuh sebagian besar adalah kurang, sedangkan untuk putri sebagian besar berada pada kategori sedang.

3.2   Saran

  1. Untuk dapat mengembangkan kemampuan motorik anak sekolah dasar secara optimal mutlak diperlukan sarana prasarana pendidikanjasmani yang memadai, disamping dibutuhkan guru pendidikan jasmani atau guru kelas yang memahami masalah pendidikan jasmani.
  2. Diperlukan penelitian lanjutan agar dapat menjawab seluruh permasalahan mengapa motorik murid sekolah dasar masih kurang memadai.

11

Lampiran