Kongres III Partai Amanat Nasional (PAN) resmi dibuka tadi malam. Sekitar 2.500 peserta kongres dari seluruh pengurus wilayah (DPW), daerah (DPD), dan pusat (DPP) menghangatkan suasana GOR Tumenggung Abdul Jamal, Muka Kuning, Batam, yang sempat ditaburi rintik gerimis.
Puluhan tokoh nasional menghadiri acara yang diorganisasi langsung oleh Helmi Yahya itu. Tampak Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketum Partai Gerindra Suhardi, Ketum PNBK Erros Djarot, serta Ketum PBR Bursah Zarnubi.
Hadir pula menteri nonkader PAN seperti Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, serta Menteri Pertanian Suswono. Ada juga Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, dan Gubernur Sultra Nur Alam. Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari beserta belasan undangan dari partai lain juga datang.
Di barisan depan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais terlihat duduk berdampingan dengan salah seorang calon Ketum, Hatta Rajasa. Sementara itu, Ketum PAN Soetrisno Bachir (SB) duduk bersebelahan dengan kandidat lainnya, Dradjad H. Wibowo.
Dalam pidato pembukaan, SB meminta agar para peserta menggunakan akal sehat dan nurani. Kongres, lanjut dia, harus berjalan dengan akhlakul karimah. ”Jangan sampai kongres ini mencederai jati diri PAN. Sebab, itulah kekayaan kita. Gunakan hak Anda memilih pemimpin dengan sebaik-baiknya dan ikhlas,” ungkapnya.
Amien yang mendapat kesempatan berbicara berikutnya menyatakan, dirinya sering ditanya apakah mendukung Hatta atau Dradjad. ”Bagi saya, Dradjad dan Hatta seperti pinang dibelah dua. Meminjam istilah Mbah Surip, I love them full,” katanya.
Soal dua putranya yang berbeda sikap, yakni Hanafi Rais yang mendukung Dradjad dan Mumtaz Rais yang mendukung Hatta, Amien menegaskan, hal itu berarti dirinya bukan ”bermain dua kaki”. ”Itu teori gundul-gundulan. Saya tidak seremeh itu,” ungkapnya dengan nada bercanda.
Sementara itu, Hatta dan Dradjad terus mencari dukungan menjelang acara puncak pemilihan Ketum. Hatta, misalnya, menargetkan meraup 20 persen suara PAN dalam Pemilu 2014 mendatang. ”Kami akan menyiapkan langkah besar untuk meraih suara double digit atau sekitar 20 persen dalam Pemilu 2014 nanti,” katanya dalam jumpa pers di Hotel Planet Holiday kemarin.
Sementara itu, Sekjen PAN Zulkifli Hasan yang juga hadir dalam konferensi pers kemarin mengatakan bahwa dukungan terhadap Hatta sangat tinggi. ”Sekitar 85 persen suara mendukung beliau,” ungkapnya. Hal senada disampaikan Ketua DPW PAN Jawa Timur Suyoto.
Bila terpilih menjadi Ketum, tampaknya, Hatta tak mau begitu saja merangkul Dradjad sebagai wakil ketua umum. Bisa jadi, Hatta khawatir Dradjad akan menjadi semacam ”duri di telapak kakinya”. ”Yang berdaulat itu peserta kongres. Hitam putih, peserta yang memutuskan,” tegasnya. Menurut dia, menghadirkan posisi Waketum harus dengan mencantumkannya terlebih dahulu di AD/ART. ”Selama ini kan (posisi Waketum, Red) memang belum ada. Peserta kongres yang akan memutuskan,” tandasnya.
Sementara itu, Dradjad pun tak mau kalah dengan Hatta. Dia bakal menggandeng Hanafi Rais untuk memuluskan dirinya menjadi Ketum. Dradjad juga mengklaim mendapat dukungan 50 persen lebih suara, dengan rincian 327 DPD dan 19 DPW PAN seluruh Indonesia dengan total 645 suara. Itu belum termasuk suara pengurus DPP. ”Insya Allah bisa menang dalam pemiliha nanti. Kami yakin menang karena dukungan suara berasal dari kader-kader yang militan, punya ideologi kuat, dan tidak tergoda rayuan serta bujukan calon lain,” ujar Dradjad yang saat jumpa pers didampingi Hanafi Rais.
Dradjad mengakui pihaknya mempunyai strategi untuk mengamankan suara pendukungnya agar tidak berpindah ke calon lain. Yang dilakukan adalah koalisi hati dan koalisi nurani. ”Teman-teman merasakan semangat reformasi seperti pada 1997-1998 dulu. Dengan semangat tersebut, pendukungnya susah digoyang oleh materi dan bujukan,” katanya.
Ratusan pendukung yang mempunyai hak suara dalam kongres nanti dikumpulkan Dradjad Wibowo dan Hanafi Rais dalam ballroom Novotel, sesaat setelah sampai di Batam.